Dari awal berdirinya pskq Modern, Ustadz H. Muhammad Assiry memang mengambil konsep pengembangan technopreneur khususnya di bidang seni kaligrafi interior/eksterior masjid, ornamen islami, arsitektur selain kaligrafi sebagai perlombaan di MTQ. Hal inilah yang menjadi aspek pembeda P.S.K.Q dengan Lemka atau pesantren kaligrafi lainnya.
Mengapa Ustadz Assiry membidik pengembangan technopreneur sebagai fokus PSKQ? Karena pada saat itu hingga detik ini, kaligrafi masjid masih menjadi primadona. jika dibandingkan dengan kaligrafi untuk keperluan MTQ maupun kaligrafi yang dituangkan dalam lukisan. dua-duanya masih minim peminat.
Semoga dengan adanya konsep pengembangan P.S.K.Q ini, kedepannya para Santri dan kader terus menjadi pemain dan penikmatnya bukan hanya sebagai penonton kesuksesan Kaligrafer lain yang tetap menguasai pasar produktif dibidang pembangunan dan dekorasi Masjid-Masjid di seluruh indonesia yang makin marak berkembang pesat semakin indah dan juga keren.
Insya Allah kelak PSKQ Modern akan makin mendunia, Indonesia juga akan menjadi pusat pngembangan seni kaligrafi dan arsitektur modern kelas dunia.