MELEPAS SANTRI PSKQ MODERN DENGAN IRINGAN DOA-DOA

Saat paling mengharukan itu ketika saya melepas Santri PSKQ Modern yang selesai belajar.
Saya harus menahan air mata yang bersimbah, mendekap dengan menahan haru, hati berdzikir dan penuh dengan kekhusyukan dengan bibir melafalkan doa-doa, agar ilmunya berkah dan bermanfaat.
Saratnya cukup sederhana yaitu birrul walidain/ menghormati orang tuanya, khidmah dan menjaga nama baik Gurunya dan almamaternya di mana ia menimba ilmu, insya Allah kelak menjadi oase bagi lingkungannya.
Contoh dan teladan yang dilakukan oleh Pendiri NU yaitu KH. Hasyim Asyari saat nyantri di Bangkalan, Madura. Suatu ketika beliau melihat KH. Syaikhuna Kholil bersedih dan tidak bisa mengajar seperti biasanya. KH. Hasyim Asy’ari pun mencari tahu penyebab kesedihan gurunya tersebut. Setelah Kiai Hasyim Asy’ari tahu bahwa KH.Syaikhuna Kholil bersedih dikarenakan cincin Bu Nyai jatuh didalam WC (tempat penampungan tinja), tanpa pikir panjang Kiai Hasyim langsung terjun ke pembuangan tinja, mencari cincin Bu Nyai sampai akhirnya ketemu. Kemudian saking senangnya KH.Syaikhuna Khalil mendoakan Kyai Hasyim remaja ini kelak menjadi oase bagi ummat, bermanfaat dan berkah ilmunya.
Kudus, 27 Agustus 2021
Muhammad Assiry