Tiada hari tanpa berkarya. Menumbuhkan yang mati dan menyemai yang t’lah hidup.
Kali ini Ustadz H. Muhammad Assiry membuat sebuah karya Kaligrafi Abstrak minimalis berjudul Ya Hannan.
Ya Hannan yang berarti santun, terdapat sebuah kisah disana. Kisah rintihan penghuni neraka yang menggetarkan jiwa.
Dinukil dari postingan WordPress Pecinta Habibana menceritakan tentang kisah yang dijelaskan dalam hadist Qudsy sebagai berikut. “Allah berfirman: ” Keluarkanlah dari neraka semua orang yang didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah ” (Shohih, Bukhory dan Muslim)
Maka malaikat Malik si penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah itu dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup- sayup nun jauh disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah Yang Agung:
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
(Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemulya-an)
Demikian berulang-ulang dengan suara pilu, penuh nestapa dan sangat menggetarkan jiwa. Maka malaikat Malik pun mencari sumber suara dari seluruh penjuru neraka yang teramat sangat luas itu dengan amat teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah berlalu satu hari, dua hari, satu tahun, sepuluh tahun, seratus tahun, bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia temukan daru luasnya neraka dan dari berjubelnya penduduk neraka sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
Maka malaikat Malik melapor kepada Allah: ” Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara gema tauhid itu masih menggema di neraka “
Allah berfirman: Kalau begitu, kau harus cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang beriman padaku tinggal selamanya dalam neraka!”
Maka malaikat Malik pun segera kembali menyisir neraka dengan teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia temukan dari luasnya neraka dan dari berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
Malaikat Malik pun melapor kembali kepada Allah : ” Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun lagi, berarti sudah dua ribu tahun lamanya aku mencari, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara dzikir itu masih menggema di neraka”.
Allah Berfirman “Kalau begitu, kau harus terus cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang beriman padaku tinggal selamanya dalam neraka!
Maka malaikat Malik pun segera kembali menyisir neraka dengan lebih teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu seribu tahun lamanya, padahal satu tahun akherat itu setara dengan 50.000 tahun didunia!!! Tapi sumber suara itu tetap saja tidak bisa ia temukan, dari luasnya neraka dan dari berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
Maka untuk ketiga kalinya malaikat Malik melapor setelah dua ribu tahun dia mencari. Allahpun berfirman: “Kau harus terus berusaha cari sampai ketemu, karena orang yang memiliki iman walau sebiji sawi tak boleh ia tinggal selamanya dalam neraka!!!”. Malaikat Malik pun patuh melaksanakan perintah Raab nya tanpa reserve dan tanpa banyak alasan, karena para malaikat tidak akan pernah mendurhakai Robbnya dan selalu akan mematuhi segala perintahNya.
Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu seribu tahun lamanya, berarti sudah 3000 tahun x 50.000 tahun = 150 juta tahun dunia orang itu tersiksa di neraka, duhai betapa sengsaranya dia.
Tapi sumber suara itu tetap saja tidak bisa ia temukan dari luasnya neraka dan dari berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema:
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
Maka malaikat Malik pun akhirnya memutuskan untuk melapor kembali kepada Rabb nya, Maka Allah berfirman: ”Baiklah, kalau begitu akan Aku jelaskan kepadamu karena Aku Maha Tahu. Carilah manusia beriman itu disini dan disini, di gunung ini dan dilembah ini, dibukit ini dan dijurang ini, di gedung tahanan nomor sekian dan kamar tahanan nomor sekian”
Maka malaikat Malik segera mengerjakan perintah sesuai petunjuk Rob nya, dan ia temukan seonggok arang hitam legam tak berbentuk yang terbelenggu disebuah tiang dengan dikelilingi ular, kelabang, kalajengking, dan sarana penyiksaan yang lain. Yang membuat takjub malaikat Malik, mulut orang tersebut utuh tak terbakar api neraka dan lidahnya selalu bergetar:
يا حنان يا منان يا ذا الجلال والاكرام
Ya Hannan Ya Mannan Ya Dzaljalali Wal Ikrom
Tatkala malaikat Malik mendekat, berteriaklah mulut yang berdzikir itu dengan amat sangat ketakutan: “Siksaan apalagi yang akan kau bawa untukku wahai malaikat Malik!!! Aku sudah tidak tahan lagi, tidak sanggup lagi aku menerima adzab yang demikian pedih karena dosa- dosaku tatkala aku hidup dahulu di dunia”.
Malaikat Malik menjawab: ”Aku datang bukan untuk menambahkan siksa, namun untuk memenuhi perintah Tuhanku membebaskanmu dari siksaan ini karena lisanmu terus bergetar berdzikir menandakan masih adanya iman dalam dadamu”.
Malaikat Malik pun membawa orang tersebut ke Nahrul Haya. Orang itu pun dimandikan dalam “Sungai Kehidupan” itu. Seketika segala penderitaannya hilang dan seluruh badan jasmaninya kembali utuh bahkan lebih bagus dan cantik disbanding aslinya.
Orang itu pun kemudian datang merangkak menghadap Allah. Allah pun berfirman: ”Wahai hambaku, carilah tempatmu di sorga, karena sorga disediakan bagi siapapun yang memiliki iman!” Maka orang itupun masuk kesorga dan mencari tempatnya disana, tapi ia tak mampu menemukannnya. Yang ia lihat sorga sudah penuh terisi dengan penghuninya. Maka iapun kembali menghadap Allah dan berkata: ”Ya Rob, sorga telah penuh”. Allah menjawab: ”Ada bagian kamu disana, carilah olehmu!”
Demikian bolak balik sampai tiga kali dan tetap orang tersebut melihat bahwa sorga telah penuh, maka iapun untuk ketiga kalinya menghadap Allah seraya mengatakan bahwa sorga telah penuh. Maka Allah kemudian berfirman: ”Baiklah kalau begitu, sekarang pikirkan olehmu, seandainya kamu memperoleh sorga, apa yang kamu pikirkan dan apa yang ada dalam angan-anganmu”! Maka orang itu segera mematuhi perintah Rob nya dan segera berangan-angan, kepingin ini dan ingin itu, membayangkan ini dan membayangkan itu, ingin memiliki ini dan ingin memiliki itu.
Kemudian Allah berfirman: ”Sudahkah engkau berangan-angan?”. “Sudah, ya Rob”. Allahpun berfirman: ”Untuk kamu dua kali lipat yang kau angan- angankan”. Itulah makna : “A’dadtu li ibaadii maa laa ainun ro’at walaa udzunun sami’at wala khothoro ‘ala qolbin basyar = Aku telah sediakan untuk hamba-hambaku besok disorga, apa yang mata belum pernah lihat, yang telinga belum pernah mendengar dan belum terpikir oleh angan-angan seorang manusia”