Daur Ulang Sampah, Di Sulap Jadi Kaligrafi Indah Dan Mahal | PSKQ IT

Daur ulang sampah, Sekilas dari arti perkembangan sendiri merupakan sebuah peningkatan atau kemajuan. Namun, perlu diketahui semua hal punya sisi positif dan negatif.tidak terkecuali dengan perkembangan dan perubahan zaman.

Di zaman yang serba canggih dan cepat seperti saat ini sekilas kita melihat banyak hal positif yang terjadi. Perlu kita ketahi ada beberapa hal negatif yang ditimbulkan dari keadaan tersebut. Salah satu efek yang dirasakan seperti, menambah wawasan,di internet, dapat dengan sangat mudah menemukan seluruh informasi yang sangat penting diketahui oleh para pembaca. Dan segala hal dapat tersajikan begitu mudah.

Baca Juga:  Kaligrafi 3 Dimensi Yang Spektakuler…

Disisi lain dari banyak fasilitas atau hal hal tertentu yang membuat manusia merasa dimudahkan dan nyaman, namun tanpa mereka sadari hal tersebut pula yang merugikan kehidupan mereka. Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang menjadikan sumber daya alam yang harus menanggungnya Seperti, kerusakan lingkungan, flora dan fauna langka, pencemaran lingkungan, dan masih banyak lagi. Karenanya perlu adanya inovasi terbaru sebagai upaya membantu mengurangi dampak negatif di era perkembangan seperti saat ini. Mendaur ulang atau mengurangi pemakaian barang yang tidak begitu penting.

H. Muhammad Assiry sebagai kaligrafer terkemuka di Indonesia yang berasal dari Kudus, sebagai pemiliki yayasan Pesantren Seni Kaligrafi dan Seni Rupa Pertama di Asia Kudus dan kontraktor arsitektur Islam beliau memiliki banyak koleksi kaligrafer cabang kontemporer. Beliau telah melalang buana di dunia kaligrafi dan berhasill memenangkan berbagai perlombaan kaligrafi. Salah satunya yaitu Pada tahun 2006, Assiry untuk ke dua kalinya berhasil meraih juara 1 di tingkat ASEAN di Brunei Darussalam. Memiliki inovasi yangg bisa menjadi jalan keluar dari dampak negatif kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Handal dan profesionalannya tak perlu dipertanyakan lagi, dia memiliki ide unik dalam membuat karya lukisan kaligrafinya dengan memanfaatkan sampah yang tidak terpakai untuk memperindah karya lukisan kaligrafinya.
Pembuatan kaligrafi yang menggunakan teknik ini dimulai sejak tahun 2000-an dengan pemanfaatan bahan sampah dalam setiap karyanya.Beberapa bahan yang dimanfaatkan selama ini, seperti kertas dos bekas, karung plastik, daun kering, tali ijuk dan beberapa bahan tak berguna lainnya.

Meski berasal dari bahan baku yang tidak begitu bernilai dia mampu menciptakan tekstur unik dan memperindah karya lukisan kaligrafinya.

Berikut beberapa karya Muhammad Assiry indah dan spektakule meski dibuat dengan bahan baku sampah. Kaligrafi hasil daur ulang sampah.