Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun..
KH.Muhammad Faruq Ulama’ sekaligus Kaligrafer Kudus telah berpulang ke Rahmatullah kemarin Senin, 5 April 2021. Sungguh kita semua berduka, kehilangan mutiara terindah. Jika ada permata yang tidak ingin disebut sebagai permata bahkan selalu menutupi kilaunya. Rela ngumpet dan tersembunyi dari hiruk pikuknya ketenaran, itulah beliau, KH. Muhammad Faruq sang gutu tercinta Ustadz H. Muhammad Assiry.
Beliau KH. Muhammad Faruq adalah seseorang yang sangat multitalenta. Selain masyhur sebagai seorang kaligrafer, beliau juga merupakan seorang Qori’ dan Ulama yang ahli dalam keilmuan keislaman dan menguasai betul kitab -kitab klasik (kitab kuning). Suaranya yang khas gurih dan merdu saat mengaji dan tarkhim di Masjid Menara Kudus membuat siapa saja teduh mendengarnya. Suaranya adalah oase saat kering melanda jiwa. Sungguh menyejukkan dan kini ribuan orang akan merindukan suara ngaji dan tarkhim beliau di Masjid Menara Kudus.
Tulisan dan goresan karya kaligrafinya bahkan terpatri pada Nama Masjid Menara Kudus “AL MASJID AL AQSHA MANARAH QUDUS”. Begitu indah dan berkarakter. Ustadz H. Muhammad Assiry banyak belajar kaligrafi dan Tilawatil Quran kepada beliau. Bersama karibnya yaitu KH. Nur Aufa, KH. Muhammad Faruq terus mendampingi perjuangan dalam membumikan kaligrafi di Kudus tercinta. Dari tangan dinginnya lahir para Kaligrafer dan Musisi Sholawat handal. Mubarok Addufuf Qudsiyyah adalah kader dan binaan beliau yang pernah membuat rekaman karya sholawatan bersama.